Senin, 05 Maret 2012

Senja

Teringat sebuah film berjudul keumala yang berawal dari seorang wanita dan pria yang saling berebut senja. Aku?? Aku penyuka senja, karena terkadang senja mendatangkan pelangi yang menyejukkan mata. Tetapi senja terkadang menjadi suram tatkala awan hitam menyelubungi langit. Bisakah senja aku analogikan sebagai sebuah kehidupan? Dimana kehidupan kadang indah kadang pula suram. Seperti hidupku dan hidup orang-orang di sekitarku. Hidup, lagi-lagi aku tidak bosan membicarakan tentang kehidupan. Aku tidak tahu kehidupanku ke depan seperti apa, tetapi aku yakin hidupku akan menjadi indah. Yep, seseorang memang melewati fase kehidupan, through joy n pain. Ada kalanya mereka merasa depresi dengan apa yang terjadi di kehidupannya. Bahkan bodohnya depresi itu terkadang bisa membuat seseorang menjadi 'gila' dan 'linglung'. Ngebut nggak jelas di jalanan, nenggak beberapa obat sakit kepala plus lainnya secara langsung, ngerokok, belanja ratusan ribu sampai akhirnya di akhir bulan kebingungan karena kehabisan uang. Itu mungkin pelampiasan yang bisa dibilang 'normal'. tetapi bagaimana jika pelampiasan itu ke arah negatif seperti free sex or being addicted in drugs and alcohol? atau hal berbahaya lain, seperti suicide? Banyak pelampiasan berujung pada merugikan diri sendiri hingga kematian. It was fool yeah i know it was fool. It's rectless. It hurt more than the pain it self. But thanks God, aku tidak separah seperti di atas. I'm still alive n i still find a way to control my life n now i still feel 'fine'. Lebih baik make ur each day count n be thankful of what you are now and what you have today. Memang kalau bicara lebih mudah sih but at least try to say 'Thanks God' anytime. Bentar deh,, ini judulnya senja tapi kok jadinya ngomongin yang lain?

1 komentar:

  1. Isinyaaa lebihh ke bagaimana memaknai hidup apapun keadaannyaa."Bersyukur"
    Mungkin satu kata yg menurut saya lebih pas mewakili isi tulisanmu.

    BalasHapus