Rabu, 28 Desember 2011

The Way I Feel

Apa benar sahabat tidak bisa jadi cinta? Seperti persahabatan Dawson dan Joey yang akhirnya renggang hanya karena ada cinta? Sahabat seharusnya bisa jadi cinta, jika keduanya sama-sama menyadari bahwa mereka tidak bisa hidup satu sama lain. Aku mungkin sudah menyadari itu. Yah, sepertinya, apalagi setelah aku mencoba untuk tidak terlalu bergantung kepadanya. Aku memang terbiasa menceritakan apapun kepada dirinya, apapun mulai dari hal yang paling sederhana sekalipun. Maklum, aku merantau dan aku tidak punya keluarga disini. Aku bukanlah tipe orang yang dengan mudahnya menceritakan semua keluh kesahku kepada orang lain. Hanya orang yang bisa aku percaya saja tempatku untuk share semua hal. And yes, he is the one i trusted. We've been good friends for months n now i think i'm falling for him. I think I'm falling for him! Tetapi, inilah kelemahanku, I do care bout him.. tetapi aku juga tidak mau kehilangan sahabatku sendiri. Aku takut jika dia menyadari hal ini, lambat laun dia akan menjauhiku hanya karena tidak ingin menyakitiku.. tentu saja kecuali jika dia merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan dan dia punya keberanian untuk mengakuinya. Di sisi lain, aku tidak ingin sakit lagi. Aku takut, jika aku terus bersamanya maka perasaan ini justru akan lebih bertambah besar dan ketika ternyata dia tidak merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan, maka aku akan sakit. Jujur aku tidak mengharapkan ini terjadi, aku tidak ingin ini terjadi karena aku tidak memiliki kekuatan apapun untuk bisa menghadapi rasa sakit. Yah, aku memang trauma, trauma atas semua penolakan dan luka yang pernah aku rasakan, trauma atas bagaimana aku tidak bisa memiliki perhatian lebih terhadap seseorang yang memiliki perasaan kepadaku. Trauma atas bagaimana perhatian yang aku berikan kepada seseorang tidak berbalas. trauma atas perasaan sayang yang aku miliki justru 'dimanfaatkan' demi sebuah keuntungan. Hatiku memang rapuh, itu aku akui, aku pun juga rapuh. Bahkan aku semakin rapuh karena harus hidup sendiri. Jika aku di rumah, aku bisa berlagak bahwa aku seorang yang tegar, seorang yang tidak memiliki masalah. Kemudian setelah aku masuk dalam kamarku, aku baru bisa menangis, atau jika aku terlalu lelah maka aku akan langsung tertidur. Kini, begitu aku pulang ke kos, maka yang kutemui hanyalah kesunyian dan kehampaan dalam sebuah ruang kosong. Kehampaan yang kurasakan pula di hatiku. Jika begitu aku hanya bisa menangis, dan menceritakan semua keluh kesahku kepadaNya. Aku punya Allah, itulah yang membuatku bertahan. Aku tidak mau lagi terjebak dalam kenistaan dan keputusasaan yang berlebihan yang membuatku ingin mengakhiri hidup. Aku tidak mau lagi berada di jalan yang diingkari olehNya. Itu semua sudah cukup bagiku. Tapi jujur, aku masih lemah, lemah terhadap diriku sendiri. Aku hanya terlihat kuat di depan keluarga. Aku terkadang terlihat kuat di depan teman-temanku. Tetapi aku adalah sosok yang lemah jika berhadapan dengan diriku sendiri. Kini, aku hanya bisa berdoa dia tidak pergi dariku apapun yang terjadi. Aku tidak ingin menjauhinya lagi, karena hal itu sungguh sangat menyakitkan. Sekalipun mungkin dia kini sedikit 'jaga jarak' (jika aku tidak salah menilai, tapi semoga aku salah) aku tidak ingin bersikap yang sama. Aku akan mencoba untuk bersikap seperti biasa karena aku tidak mau kehilangan sahabatku. Aku tidak mau mengorbankan persahabatan kami. Dia adalah sahabat terbaik yang pernah aku miliki, sahabat yang selalu bisa menguatkan hatiku dan mencerahkan hidupku. Jujur aku belum pernah memiliki sahabat seperti dia, itulah kenapa aku tidak mau kehilangan dirinya. Aku yakin Allah mendengar pintaku dan Allah akan memberikan yang terbaik untukku. Aku tidak tahu perasaan seperti apa yang Allah berikan untukku kepadanya, tapi ini perasaan yang belum pernah aku rasakan. Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kami. God has sent him to me, at the perfect time, he's been here to fill my life with laugh and happiness. Thanks God,, Alhamdulillah. Yes I do care bout him,, Aku menyayanginya karena Allah.. Alhamdulillah..

Selasa, 29 November 2011

aku dan hijab

Dear... sudah hampir sembilan bulan.. tidak terasa memang dan ternyata aku juga mampu bertahan.. Bertahan dengan segala tekanan dan omongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai dari omongan yang positif hingga negatif.. mulai dari tekanan yang menyenangkan (memang tekanan ada yang menyenangkan???) hingga tekanan yang membuatku jatuh sekalipun.. Well, straight to the point aja yah.. Aku 'panas' jika ada orang yang mempertanyakan orang atas hijabku.. Hello,, who the hell are you?? Awalnya aku tidak peduli apa yang orang katakan atas diriku tetapi jujur lama-lama aku jenuh dan capek.. Apalagi jika omongan mereka sudah menyangkut agama.. What the FUCK!!! do you think that you're the right person who can judge me whether i am right or wrong?? Belum tentu juga keyakinanmu lebih baik dariku.. God knows what i'm doing in this world.. God knows whether i am right or wrong.. God knows that i'm still searching for my self.. God knows I was lost,, maybe still lost.. god knows everything.. God knows what's best of me.. So,, if there's a question about 'why did you wear a hijab?' because my family asked me to wear it.. but i don't blame them either because i know they want me to be a better person.. and if there's a question 'why do you still wear it then?'.. Nah,, itu dia yang tidak bisa aku jawab.. But,, after 9 months.. i feel nothing.. Bahkan aku merasa menjadi orang bodoh karena tidak bisa menjadi diriku sendiri,, maksudku secara penampilan.. Dan aku malas mendengar ocehan orang-orang yang tidak berhak yang mengejudge ku dengan hijabku.. Aku belum berhijab!!! Aku pasti berhijab,, someday entah kapan.. Ketika keinginan itu memang dari diriku sendiri,, bukan karena ingin membahagiakan orang.. dan semoga itu sebelum aku mati..

Rabu, 02 November 2011

Aku masih ingat statusnya di hari Minggu pagi.. 'It has to be a great Sunday'.. Sang gadis kecil menyambut mentarinya dengan penuh semangat dan keyakinan.. Dia menyegerakan diri untuk mempercantik dirinya pagi itu.. Hitam dan merah tetap menjadi pilihannya,, dua warna yang membuatnya percaya diri.. Dia agak ribet mengenakan satu-satunya pasmina yang dia punya.. Berkaca,, hal terakhir yang dilakukannya sebelum melaju dengan Revo merahnya.. Hujan tiba-tiba menyambutnya dan dia pun harus menunggu hingga reda.. Nampaknya hari pun sedang bersahabat dengannya..hujan reda dan dia pun berangkat ke pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari kosnya.. Dia sudah janjian dengan seorang teman dari Surabaya. Mereka pun bercanda dan tertawa tanpa menghiraukan beberapa pandangan mata hanya karena mendengar 'bahasa asing', bahasa Suroboyoan.. Setelah beberapa jam,, dia pun berpamitan.. Sebuah kacamata dibelinya hari itu,, menggantikan kacamatanya yang lama yang menurutnya 'make me look older'.. Sesaat setelah sampai di kos,, seorang teman dari Bandung menghubunginya.. Mereka pun sepakat untuk bertemu di sebuah mall.. Sang teman akan memperkenalkannya dengan teman-teman lain,, teman-teman baru yang mungkin bisa mencerahkan harinya.. Sedikit touch up,, dia pun kembali melaju.. Jalanan itu belum terlalu dihafalnya,, dia pun kesasar.. Kesasar di Jakarta cukup menyebalkan,, karena mencari arah putar balik sangatlah susah.. Selang beberapa lama,, dia pun berhasil kembali ke jalan semula.. Mall Taman Anggrek,, itulah tempat yang dia tuju.. Setelah memarkir motornya,, dia pun harus berjalan cukup jauh.. Perasaan dag dig dug menghampirinya.. Perasaan yang selalu muncul setiap dia akan bertemu dengan orang baru.. Dia bukanlah gadis supel yang dengan mudahnya membaur bersama orang baru.. Dia juga bukan gadis yang dengan mudahnya membuka sebuah percakapan.. Dia pun akhirnya bertemu dengan temannya,, Mereka saling bertegur sapa.. Sang teman pun segera mengenalkannya dengan dua teman lain, laki-laki dan perempuan. Nampaknya, sebelum sang gadis kecil datang, mereka telah terlibat sebuah pembicaraan serius.. Sang gadis pun hanya bisa mendengarkan sembari mengutak atik BBnya.. Setelah beberapa lama, semakin banyak teman lain yang datang.. Lagi-lagi sang teman memperkenalkan mereka kepada si gadis kecil. Sang gadis pun berupaya menghafalkan nama mereka satu persatu. Ada tujuh orang saat itu,, sang teman, dirinya, dan lima orang lainnya yang dua di antaranya berpasangan. Mereka menghabiskan sore itu dengan bercanda dan mengobrol bersama.. Menjelang malam,, mereka pun mampir untuk makan malam di sebuah resto andalan anak muda. Dilihatnya salah seorang gadis mendekati sang teman. Dengan mesra sang gadis itu pun menggandeng tangan sang teman. Mereka pun berjalan mesra layaknya sepasang kekasih. Sang gadis kecil pun hanya bertanya-tanya saat itu 'Apa mereka sedang pdkt ya?'.. Sang gadis kecil pun tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri.. Dia juga enggan mengganggu sang teman.. Disitu dirinya sudah sedikit kecewa karena merasa tidak dihiraukan.. Untung saja ada seorang gadis lain yang langsung merasa akrab dengannya. Panggil saja gadis lain itu dengan sebutan Gadis. Hingga memasuki ruang resto, sang gadis tetap menggenggam erat lengan sang teman, bahkan terkesan tidak ingin dilepasnya. Saat duduk di kursi di resto pun sang gadis dengan lagak 'cukup sopan' langsung menggeser posisi sang gadis kecil yang kala itu duduk bersebelahan dengan sang teman. Sang gadis kecil pun hanya terdiam.. Dia sudah semakin bete melihat tingkah laku mereka. Selama duduk pun, tidak henti-hentinya mereka mengumbar kemesraan melebihi pasangan yang benar-benar berpacaran. Raut wajah bete semakin ditunjukkan oleh sang gadis kecil,, dia berusaha menutupinya dengan terus bergaul dengan Gadis. Dalam hati sang gadis kecil bertanya.. 'Bukankah di komunitas ini hanya dia yang satu-satunya gw kenal? Kenapa sekarang malah ngumbar kemesraan di depan gw sih? Emangnya gw kesini cuma mau liat kemesraan mereka doang apa? Lah kenapa gw jadi dicuekin gini.. Haduhhh.. untung aja ada si Gadis di sebelah gw yang at least bisa ngajak gue ngobrol n poto2..' Keluar dari resto itu, sang gadis kecil tetap bersama Gadis. Mereka terus mengobrol bersama.. Setidaknya, sang gadis kecil sudah sedikit terhibur walau dalam hati dia masih merasa sebal dengan pemandangan yang ada di depannya, sang teman dan gadis lain yang terus aja nggak lepas satu sama lain.. Sayang,, tiba-tiba Gadis pun berpamitan pulang dan sang gadis kecil pun semakin 'soliter'.. Dia berusaha untuk jalan di depan pasangan yang membuatnya sebal itu.. 'Setidaknya kalo jalan di depan gw nggak perlu ngliat'.. Sang gadis kecil pun mengajak ngobrol si Pria, yang notabene teman si gadis lain.. Itupun hanya sebatas obrolan standart.. Merasa kurang nyaman dengan lingkungan yang dilihatnya,, sang gadis kecil langsung melancarkan aksi 'soliter' mengutak atik BBnya.. 'At least this help me!' ujarnya pelan.. Tiba saatnya mereka berpamitan.. dan yah,, nampaknya tawaran sang gadis kecil sebelum makan di resto sudah tidak berlaku.. 'Ya sudahlan,, mending gw pulang aja'.. Mereka bersalaman.. Dengan mencoba untuk tersenyum,, sekalipun senyuman tidak ikhlas mereka berpamitan.. Ternyata,, mereka tetap harus melewati jalanan dan jembatan yang sama.. mereka semua berjalan di depan sang gadis kecil.. Apesnya,, lagi-lagi pemandangan 'kemesraan berlebihan atau dibuat2' itu harus tepat di hadapannya.. Sebal.. Sebal.. dan Sebal.. itulah yang dirasakannya.. Untung saja, sang gadis kecil harus berbelok ke kanan sementara yang lainnya tetap berjalan lurus.. 'Aku balik dulu yah!' ucapnya sambil berlalu.. Tak dihiraukannya sang teman berkata.. 'hati-hati'.. Sang gadis kecil pun tenggelam dalam rasa sebal dan kecewa.. 'Nggak lagi-lagi ngikut.. Ogah!!!'..

Senin, 24 Oktober 2011

Just a few weeks ago, i saw their performance at Tennis Indoor, Senayan Jakarta.

Jumat, 19 Agustus 2011

Alhamdulillah

Dear God,,

Today is the 19th day of Ramadhan.. and i just want to say Alhamdulillah.. I'm really thankful for all the things that happened to my life.. No matter how painful but I'm still grateful.. At least,,i finally know good things.. I remember my friend once said that there's always a good reason behind all.. and YES that it's true.. I've opened my eyes and my heart for a new chapter of my life.. I won't be such a damn fool anymore.. Bismillah..

Ganbatte.. :D

Jumat, 29 Juli 2011

freedom and independent

ini adalah hari ke-11 ku berada di Jakarta. Jujur, aku belum ngerasain yang namanya homesick, tetapi aku kangen kamarku, spreiku, bantal dan gulingku serta tentu saja boneka2ku.. Aku juga nggak tahu kapan aku bisa pulang, karena pekerjaan disini cukup menyita waktu (libur cuma hari minggu malah kadang gak libur).. dan lagi,, tiket menuju Surabaya juga masih mahal cinnn,, ini bulan Ramadhan euy.. tiket lebaran juga dah habis hehehe..

Disini aku belajar untuk mandiri,, walau sebenarnya aku juga dah mandiri.. cuma bedanya disini aku harus bisa bangun pagi sendiri karena gak ada yang ngoprak-ngoprak untuk Sholat Subuh.. Disini aku juga bebas mau kemanapun dan pulang jam berapapun.. hehehe ini yang paling menyenangkan,, aku bisa semakin mengenal 'indahnya' dunia.. Positifnya yang jelas,, aku bisa belajar untuk bertanggungjawab penuh atas diriku sendiri.. I'm counting on no one but my self..

Jadi,, aku harus jaga diri.. Bukankah ini yang aku inginkan sejak jaman baheula dulu?? I'm not a girl,, there's no need to protect me.. I'll show them who I am.. :)
Bismillah

Minggu, 26 Juni 2011

Aku Capek Tuhan!!!

Dear God,
Maaf Tuhan, lagi-lagi aku harus mengatakan ini.. tapi jujur aku capek,, Aku capek dengan semuanya.. Aku capek dengan perasaanku,, aku capek terus mencintai.. aku capek terus disakiti.. Aku capek trus merasa 'I'm not good enough'.. Aku capek terus menunggu.. Aku capek dengan ketidakpastian.. Aku capek trus berpikir 'am I lost?'.. Aku capek dengan 'ketidakcantikanku'.. Aku capek dengan tubuhku yang 'sakit',, sakit yang telah bertahun-tahun kurasakan dan tidak kunjung sembuh.. Aku capek karena tidak dipercaya.. Aku capek tidak bisa menjadi 'orang baik'.. Aku capek karena selalu dihambat.. Aku capek dengan sikap orang-orang di sekitarku.. Aku capek karena selalu dianggap 'look older than my age'.. Aku capek dengan 'tuntutan' dari diriku sendiri dan orang-orang di sekitarku.. Aku capek terus menahan perasaanku.. Aku capek untuk terus-terusan diet,, padahal aslinya aku tukang makan,, tapi aku takut gemuk.. Aku capek dengan ketakutanku sendiri.. Aku capek dengan kesepian dan kekosongan.. Aku capek selalu mengingat semua luka yang pernah ditorehkan olehnya.. Aku capek melihat wajahku.. Aku capek karena terus dikekang.. Aku capek menahan semua mimpi-mimpiku.. Aku capek terus merasa 'I'm lost'.. Aku capek mempertanyakan tentang diriku.. Aku capek terus merasa kurang.. Aku capek terus merasa rindu.. Aku capek dengan semua kebiasaan burukku.. Aku capek dengan diriku sendiri.. Aku capek dengan hidupku.. AKu CAPEK!!! AKu CAPEK!!! AKu CAPEK!!!

Maafkan aku Tuhan,, inilah aku,, aku bingung dengan hidupku.. aku bener-bener capek.. Tolong aku Tuhan,, aku tak ingin mati sia-sia..

Rabu, 22 Juni 2011

SEPENGGAL KISAH TENTANG CINTA SEJATI

by: Agusniar Furkani*


18 Juni 1977 ...

Saat itu ... tepat di hari Sabtu pukul 14.45 WIB

Seorang pemuda tampan nan gagah

dengan kacamata tebalnya dan rambut keriting

Meminang seorang gadis cantik nan rupawan

dengan rambut panjang lurusnya yang hitam pekat

Bak seorang pangeran beliau lantang mengucapkan ijab kabul

" saya terima nikah dan kawinnya ... " ucap sang pemuda

Sang gadis pun tersenyum bahagia ... " alhamdulillah ... " ucapnya

Sejak saat itu keduanya resmi menjadi suami istri

Sah di mata agama dan sah di mata hukum



Hari berganti hari ... bulan berganti bulan ... tahun pun berganti tahun ...

Tak terasa 5 anak buah cinta keduanya telah hadir di dunia ini

Keduanya begitu sayang dan mencintai buah cinta mereka

Hingga akhirnya anak2 keduanya telah beranjak dewasa

dan tak terasa sudah 25 tahun usia pernikahan keduanya

Semua kebahagiaan & kesedihan tlah dilewati bersama dengan senyuman

Senyuman yang mungkin tak akan pernah luput dari benak anak2 mereka



Namun ...

Kebahagiaan itu pun menemui ujiannya

Tepat 77 hari setelah hari ulang tahun pernikahan yang ke-29

Pemuda tersebut kembali ke haribaan-NYA dengan senyuman khasnya

Senyuman yang akan selalu diingat oleh sang gadis dan buah cinta mereka

Ia hanya meninggalkan sang gadis dengan cinta & kasih sayang

Cinta & kasih sayang yang takkan lekang oleh apapun



Saat ini ... 18 Juni 2011

Sang gadis sudah semakin kuat menghadapi semuanya

dengan rambutnya yang putih ia tetap berusaha kuat dan tegar di hadapan buah cinta mereka

Segala ujian hidup tlah ia alami dan dilalui dengan senyuman

Sekalipun tanpa belahan jiwa di sisinya



Saat ini ... sabtu 18 Juni 2011 tepat pukul 14.45 WIB

34 tahun lalu sang pemuda tlah mengikrarkan ijab kabul

34 tahun lalu sang pemuda mengukuhkan cintanya di jalan Allah SWT

34 tahun lalu sang pemuda membuktikan kesungguhan hatinya kepada sang gadis



Namun ...

Saat ini sang gadislah yang membuktikan kesungguhan hatinya

Sang gadislah yang tetap & selalu setia akan cintanya

Sang gadislah yang akan selalu tersenyum untuk kekasihnya

Kekasih yang akan selalu menjadi yang terkasih dan terindah

Kekasih yang akan selalu hidup dalam jiwa & raganya

Kekasih yang akan selalu ada & hadir dalam hatinya



Dedicated : buat ibunda & alm. ayahanda tercinta

Meski Babe sudah tidak ada di kehidupan ini tapi anak2 ibu & babe akan selalu ingat akan 18 Juni

Meski Babe sudah berpulang ke haribaan-NYA tapi babe akan selalu hidup dlam hati ibu dan kami ber-5

Keep smiling ibuku sayangggggg ... karna senyuman ibu yang membuat kami ber-5 kuat & tegar

<3 LOVE YOU MOM & DAD <3



*she is my 3rd sist..

Kamis, 16 Juni 2011

Dear God,,

Dear God,,
i know You're the only one who can hear my scream.. i want You to protect 'the one that i love now',, I know You're watching 'the one that i love now' all the time..

Minggu, 12 Juni 2011

Jumat, 10 Juni 2011

here i am again

i think saturday early morning is the perfect time for writing my blog. what do i want to write today ? hmmm... this week is the busiest week and the most exhausted time.. i've gone to one place to another, just like a rabbit.. from Sunday until Friday i've been going around.. and today i will go to somewhere again.. Voilaaaaaa..What a life Babe..

Sabtu, 04 Juni 2011

LETTERS TO PRESIDENT

Dibalik Konser “Letters To President”

Akhir-akhir ini, semakin banyak permasalahan social yang terlahir dari isu SARA di Indonesia. Mulai dari pembunuhan jemaat Ahmadiyah, pembakaran gereja, penyegelan gereja di Bogor, ancaman pembongkaran patung Buddha, bom buku, bom di Masjid Cirebon dan lain-lain. Sebagai wujud keprihatinan atas semua permasalahan tersebut, sekelompok anak muda Yogyakarta memprakarsai Letters To President, dimana masyarakat bebas mengeluarkan aspirasinya dalam sepucuk surat untuk Presiden.


Suasana Liquid Café yang terletak di Jl. Magelang Km 5,5 Yogyakarta malam hari itu sangat ramai. Hujan deras yang mengiringi malam itu tidak menyurutkan sekumpulan anak muda Yogyakarta untuk hadir dan meramaikan Liquid Café. Banyak anak muda berdandan ala punk. Terlihat pula sekelompok eksekutif muda berusia matang dan sekelompok remaja berusia 20an dengan style mereka masing-masing. Mereka datang bukan untuk dugem ataupun sekedar having fun. Mereka datang untuk satu tujuan, kepedulian terhadap negara. Total ada sekitar 105 pengunjung yang datang malam itu.
Malam itu memang Liquid Pub mengadakan konser yang cukup spesial. Sebuah konser kepedulian bertajuk Letters To President. Konser yang tidak dipungut biaya sepeser pun ini dimeriahkan oleh beraneka ragam musisi dan para seniman Yogyakarta. Mulai dari penyanyi, modern dancers, hingga penari tradisonal. Masing-masing pengisi acara berasal dari latar belakang yang berbeda. Sebagian dari mereka bahkan mungkin yang selama ini dianggap ’kaum marjinal’ (masyarakat terpinggirkan, red). Kenapa? Karena keberagaman itu sebenarnya indah, seperti semboyan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Terdengar sangat nasionalis, karena memang konser ini ingin menunjukkan kepedulian masyarakat, khususnya dari Yogyakarta atas semua permasalahan sosial yang ada di Indonesia. Bentuk kepedulian dapat datang dari siapapun, tidak peduli bagaimana latar belakang orang tersebut. Masing-masing pengunjung yang datang malam itu hanya diwajibkan membawa sepucuk surat, untuk Presiden Republik Indonesia. Melalui surat tersebut, mereka berupaya untuk menyuarakan aspirasi atau uneg-uneg atas semua yang terjadi di Indonesia. Semua peristiwa yang membuat semua masyarakat, termasuk para pengunjung, pengisi acara dan panitia acara merasa ’gerah’ dan ingin berbuat sesuatu untuk negaranya.

Berawal Dari Twitter
Mulai dari pelajar hingga mahasiswa terlibat dalam penyelenggaraan acara Letters To President ini. Empat orang diantaranya adalah Kanina Sistha (Tata), Keinesasih HP (Ines), Rosyana Putri (Putri) dan Marceline Yudith (Yudith). Mereka adalah sekelompok mahasiswa UGM dan Atmajaya yang juga aktif di kegiatan-kegiatan lain. Ines aktif dalam kegiatan debat dan Tata aktif dalam teater dan fotografi. Yudith dan Putri kini sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2.
Pada awalnya keempat perempuan ini bersama teman-teman mereka yang lain kerap mendiskusikan berbagai masalah yang ada di Indonesia melalui jejaring sosial Twitter. Mereka juga menyimak twit (status pengguna dalam akun Twitter, red) masyarakat lain yang banyak mendiskusikan masalah serupa. Banyak sekali masyarakat yang mengutuk tindakan anarkis para pelaku dan ada pula yang ’mempertanyakan’ kinerja pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah tersebut.
Bentuk kepedulian hanya diwujudkan melalui demonstrasi terhadap pemerintah dan orasi besar-besaran. Ada pula yang melakukan renungan malam, seperti tampak di depan Stasiun Tugu, Yogyakarta; depan Bundaran HI dan Istana Negara, Jakarta, yang dikenal dengan istilah ”Senin Hitam”. Acara renungan ini sebagai bentuk kekecewaan dan duka cita pasca peristiwa pembantaian jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten 6 Februari 2011 lalu. Saat itu, masyarakat yang ikut hadir dalam ’Senin Hitam’ hanyalah memakai baju hitam dan berdo’a bersama. Akan tetapi, setelah terselenggaranya acara-acara tersebut, tidak ada tindakan yang cukup konkrit untuk menyampaikannya secara langsung kepada Pemerintah.
”Pasca kejadian 6 februari itu ada gerakan yang namanya Senin Hitam, hari Senin itu hari berduka cita pake baju hitam semua. Kalo di Jakarta itu di depan istana Negara sama bundaran HI, kalo di Yogya di depannya Tugu, tapi ya udah cuma ngumpul-ngumpul doang trus abis gitu doa bersama, deklarasi gitu yang menyatakan kebhinnekaan, Tapi gak ada yang nyatet orang yang datang itu berapa, gak ada yang merecord kata-kata atau bentuk kepeduliannya kayak apa. Jadi bener-bener cuma pake baju item aja, ngumpul-ngumpul trus bubar,” ungkap Ines, kepada Nyata saat ditemui bersama dengan Tata, Yudith dan Putri di Oyot Godhong Cafe, Mirota Batik Lantai 3, Jl. A. Yani 09, Yogyakarta (19/5).
Ines pun menambahkan bahwa segala permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia, dan hampir semuanya berbau SARA, sangat tidak sesuai dengan semboyan Indonesia selama ini, Bhineka Tunggal Ika. Ines dan kawan-kawan juga semakin gerah dengan semua komentar pedas dan orasi yang hanya diteriakkan melalui jejaring sosial. Mereka membandingkannya dengan situasi Indonesia beberapa tahun silam yang aman dan damai hidup dalam keberagamannya masing-masing.
”Padahal kan Indonesia itu khan konon Bhinneka Tunggal Ika, dan sampe beberapa tahun yang lalu itu gak ada kasus-kasus yang mengatasnamakan agama, sekaarang kok kayaknya ibadah aja jad susah bahkan sampe bunuh-bunuhan gitu, korban berjatuhan.
Pemicunya itu sebenarnya dari twitter, di twitter itu khan banyak orang yang istilahnya memperhatikan masalah-masalah sosial, berita-berita di koran, trus mereka berdiskusi dan berkomentar disitu. Cuma lama-lama kok hanya sebatas di twitter aja, padahal di situ mereka caci makinya beneran serius. Mereka hanya sebatas mengutuk pemerintah dan pelaku, tapi mereka gak berbuat apa-apa. Walaupun banyak kejadian yang menyusul seperti bom gereja dan sebagainya,orang masih mengutuk-ngutuk di belakang aja, kalaupun hanya orasi, itupun hanya sebatas orasi di jalan gak ada lanjutannya,” tambah Ines.
Hingga pada awal Mei lalu, melalui akun twitter pula, tercetuslah ide untuk menulis surat pada Presiden, karena Presiden dianggap sebagai penguasa tertinggi di Indonesia. selama ini, orang seringkali ingin menyuarakan aspirasinya tetapi tidak tahu harus ke siapa dan bagaimana caranya. Tak disangka, banyak tanggapan positif mengenai ide menulis surat kepada Presiden tersebut. ”Itu awalnya juga dari twitter, nulis ’kalo misalnya aku pengen ngomong langsung ma Presiden, kamu pengen ngomong apa?’ Nah trus akhirnya kita langsung ‘ya udah kenapa gak bikin acara Letters To President aja’, ungkap Tata. ”Selama ini orang pengen ngomong ke pihak yang berkuasa, otoritas, tapi mereka gak tau mau ngomong ke siapa, dan simbolnya orang yang paling berkuasa itu khan ya Presiden Indonesia. Makanya acaranya namanya Letters To President,” tegasnya lagi.
Mereka pada dasarnya hanya menginginkan setiap orang, tanpa kecuali, baik pengunjung, panitia maupun pengisi acara hingga orang lain di luar Yogyakarta dapat menyuarakan kepeduliannya secara konkret. ”Jadi, yang menyuarakan itu bukan hanya dari yang mbikin acara ini tapi yang datang dan para pengisi acara juga turut menyuarakan aspirasi mereka masing-masing,” ujar Tata. Tata pun menambahkan bahwa Letters To President ini adalah semacam gerakan kepedulian terhadap negara, yang berawal dari rasa cinta tanah air warga terhadap negaranya.

Dua Minggu Penuh Dengan Dukungan Dan Cibiran
Ada sekitar 30 orang yang menjadi tim penyelenggara acara Letters To President ini. Mulai dari pelajar hingga aktivis sosial. Masing-masing mendapat tugas sendiri-sendiri, mulai dari publikasi, logistik, dokumentasi, volunteer dan lain-lain. Tata dan Ines sebagai koordinator acara, Putri sebagai koordinator volunteer dan Yudith sebagai sekretaris. ”Intinya disini kita kerja bareng-bareng, kalo ditanya dari mana aja panitianya, ya dari mana-mana, ada yang masih SMA juga,” ungkap Yudith, diiyakan oleh ketiga temannya.
Twitter dalam hal ini benar-benar sebagai media pulikasi yang utama, begitu pula halnya dengan Facebook. Tawaran untuk keterlibatan langsung dalam acara ini juga diutarakan melalui Twitter. ”Kita ngumumin di twitter aja, sapa yang mau jadi volunteer. Kita juga tulis mau adain rapat disni, kita sebutin lokasinya dan mereka benar-benar datang,” ungkap Ines.
Tidak hanya itu, mereka bahkan membuat akun resmi Letters To President, yaitu @letterstoRI1. Setiap pengguna twitter dapat mengaspirasikan suaranya melalui akun tersebut. Akun twitter keempat perempuan hebat ini juga dijadikan wadah penerimaan surat, @miss_pascal (akun milik Tata), @inestjokro (akun milik Ines), @utiedputri (akun milik Putri) dan @judithchen (akun milik Yudith).
Website resmi Letters To President, yaitu www.letterstopresident/posterous.com menjelaskan konsep acara Letters To President itu sendiri. Pengakses juga dapat mengetahui para pengisi acara dan informasi-informasi lain yang terkait dengan acara Letters To President ini. Sementara itu, bagi masyarakat di luar Yogyakarta juga dapat mengirimkan surat melalui email resmi Letters To President, yaitu letterstopresident@gmail.com
Terselenggaranya acara ini tidaklah semudah kata-kata yang diutarakan melalui twitter. Banyak sekali masyarakat yang meragukan kesuksesan acara ini. Mereka beranggapan bahwa acara ini hanyalah kesia-siaan belaka, tidak ada manfaatnya sama sekali. Mereka beranggapan bahwa tidak ada gunanya menulis surat, toh Presiden tidak akan membacanya. ”Banyak yang nyibir, emang bakal dibaca ya? Mereka merasa percuma kalo itu gak dibaca langsung sama Presiden, padahal cuma butuh nulis berapa menit doang,” ujar Putri.
Segala bentuk cibiran tidak menyurutkan semangat para perempuan cantik ini dalam mewujudkan misi kepeduliannya. Mereka terus berupaya untuk menginformasikan kepada masyarakat, baik itu melalui twitter maupun facebook. Majalah Rolling Stone dan media online detik.com juga turut mendukung kelancaran acara Letters To President ini. ”Banyak dukungan juga sebenarnya, seperti dari Rolling Stone. Jadi aku hanya ngasih tau ke salah satu jurnalisnya Rolling Stone, Mas Soleh Solihun. Aq ngomongnya di twitter dan dia langsung bikin fitur sendiri di websitenya Rolling Stone. Dia membantu mengabarkan juga lewat twitter. Jadi semakin banyak dukungannya ya semakin banyak juga cibirannya. Tapi ya gak masalah bagi kita sih,” ungkap Ines.
Beberapa musisi seperti Glenn Fredly dan gitaris Superman Is Dead, Jrx (baca: Jerinx) juga ikut mengabarkan acara Letters To President melalui Twitter. Bahkan, anak sulung almarhum Gus Dur, Alissa Wahid dan Jaringan GUSDURian, yaitu para pengkaji dan penelaah filsafat Almarhum Gus Dur juga sama-sama mendukung terlaksananya acara ini. Bahkan Sujiwo Tedjo juga ikut menyuarakan suara hatinya kepada Presiden melalui akun @letterstoRI1.

Biaya Sendiri
Tidak ada sponsor, acara Letters To President ini terselenggara murni biaya sendiri. Bahkan publikasinya hanya sebatas melalui Twitter dan Facebook. Mereka juga mengundang para musisi dan seniman Yogyakarta yang secara tulus ingin ikut andil dan menunjukkan kepeduliannya terhadap acara ini, tentu saja tanpa dibayar. Para musisi dan seniman yang tampil ini juga memiliki banyak massa di Yogyakarta. ”Karena kita memang swadaya jadi gak bisa jor-joran gitu publikasinya. Jadi kita lewat internet. Para performers pun, selain karena mereka yang deket, mereka mau perform untuk charity, tanpa bayaran, mereka juga punya cukup banyak massa di Jogja,” ungkap Inez.
Mereka memang menolak keberadaan sponsor untuk mendukung acara Letters To President. Hal ini dikarenakan mereka tidak mau ada unsur bisnis atau politik dalam acara ini. ”Ini aja kita nirlaba dan swadaya jadi gak ngambil untung sama sekali, gak dapet sponsor sama sekali karena kita memang gak mau, maunya donasi kalaupun ada yang mau membantu kita. Kalo sponsor memang kita gak mau untuk menghindari nama-nama yang menunggangi acara ini. Karena kita pengen bener-bener acara ini pure kepedulian masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat juga. Kita gak pengen ada embel-embel nama lembaga atau apapun. Kita hanya ingin bener-bener individu-individu yang care,” ungkapnya lagi.
Bahkan, lokasi acara Letters To President, di Liquid Café juga tidak dipungut biaya. Sang owner sendirilah yang memberi izin dan dia juga ingin turut andil dalam konser kepedulian ini. ”Ownernya sendiri memberi tempat itu karena mereka tertarik dengan acara dan mereka peduli, kalo gak ya mereka gak akan mendukung dalam memberikan support seperti itu,” tegas Tata.

Penampilan All Out Para Performers
Konser Letters To President yang dimulai sekitar pukul 20.00 malam itu menampilkan beberapa musisi dan seniman berbakat diantaranya Jenny, sebuah band rock modern yang sempat mengisi original soundtrack (OST) film Radit & Jani (2008) dengan lagu ‘Matimuda’. Heinrich Maneuver, sebuah band post-punk yang juga finalis nasional LA LIGHTS INDIEFEST tahun 2007. Selain itu juga penampilan dari komunitas Drag Queens dan penari tradisional, Caca Mranggi. Ada pula penampilan dari Jazzmbensenen, komunitas jazz dari acara Jazz Mben Senen serta Deep ’n Free band, sebuah band beraliran rock n roll yang juga juara I Parade Band 2011 se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Para performers ini memang berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti Drag Queens yang seluruh personelnya adalah waria. Begitu pula halnya dengan Caca Mranggi, seorang tuna rungu. Band Jenny, Heinrich Maneuver, Deep ’n Free band dan Jazzmbensenen juga berasal dari genre yang berbeda. Semua ini hanya untuk menunjukkan bahwa sebenarnya keberagaman itu dapat hidup berdampingan dengan damai. ”Kita memilih performer yang berbeda-beda untuk menunjukkan bahwa keberagaman itu indah,” ujar Tata.
Setiap performers membawa massanya (fans,red) sendiri-sendiri. Akan tetapi, para fans tersebut juga datang dengan membawa surat untuk Presiden. Salah seorang personel Jenny, yang akrab disapa Mas Gondrong, bahkan sempat menanyai para fans apakah mereka membawa surat atau tidak. ”Endi surate? (mana suratnya?, red), kamu kesini mau nonton band-band an atau nunjukkan kepedulian kamu, kalo misalnya cuma mau nonton band-band an gratisan ya mending pulang aja,” pertanyaan itulah yang selalu ditanyakan Mas Gondrong kepada para fans yang berusaha masuk ke dalam Liquid Café. Tata pun menambahkan bahwa surat-surat yang ditulis para fans tersebut juga benar-benar menunjukkan kepedulian mereka terhadap Indonesia. ”Sebagian besar surat-surat yang ditulis fans-fansnya Jenny memang surat beneran, mereka gak hanya sekedar nulis surat tetapi beneran peduli,” tambah perempuan berkacamata ini.
Totalitas para performers juga patut diacungi jempol. Walaupun tidak dibayar, para seniman dan musisi ini benar-benar tampil all out selama konser Letters To President. Masing-masing dari mereka benar-benar menunjukkan totalitasnya sebagai seorang musisi dan seniman. Masing-masing performers tampil selama sekitar setengah jam. Drag Queens misalnya, yang berdandan ala Shakira lengkap dengan tarian perutnya. Caca juga menarikan tari kreasi ciptaannya sendiri, yaitu tari Bali kreasi India. ”Mereka bener-bener berdandan ala penyanyi yang dibawakan. Jadi kalo shakira ya bener-bener mirip Shakira plus tari perutnya,” tambahnya lagi.

Isi Surat: Mulai Kritikan Pedas Hingga Ungkapan Kasih Sayang
Beragam jenis surat telah diterima panitia Letters To President. Isi surat tersebut juga bermacam-macam, mulai dari kritikan pedas terhadap SBY, bahkan yang sekedar bercerita tentang diri sendiri. Banyak pula yang mengungkapkan rasa sayangnya kepada SBY dengan setulus hati. Kebanyakan isi surat-surat tersebut adalah permohonan seorang rakyat kepada pemimpinnya. Topik utama yang banyak dibicarakan dalam surat adalah permasalahan korupsi, harga BBM, tarif pendidikan, kerusuhan, bahkan permasalahan PSSI.
Hanya saja, surat-surat bernada protes tersebut, tetap dituliskan secara sopan kepada Bapak SBY. Putri sendiri pun merasa terenyuh setiap membaca surat yang bernada pujian sekaligus kritik terhadap SBY. ”Kepada Bapak Presiden yang terhormat, yang diberkahi rahmat. Jadi ketika kita mbaca itu bener2 terenyuh sendiri gtu. Ada juga yang nanya ’Bapak kenapa kok harga-harga mahal, pendidikan kita gak digratisin, kenapa Bapak kok ga bisa membubarkan organisasi-organisasi yang sarat dengan kekerasan’. Intinya thu banyak yang peduli. Jadi walaupun isinya mungkin bernada protes, tetapi atasnya itu bener-bener rasa sayang, seperti ’Bapak presiden yang saya hormati dan keluarga, semoga selalu dalam lindungan Tuhan YME,’ tutur Putri. Tata pun ikut menambahkan ”Jadi suratnya itu bener-bener yang prihatin bukan yang marah-marah,”.
Seperti surat dari Rahma juga bernada sama ”let us together, Mr. President, pemerintah n rakyat bersatu biar gak ada huru hara lagi.. Ayo Pak Pres,, SEMANGAT,, sy yakin jika bersama-sama bangsa kita ini bisa besar juga kok.. sekarang tinggal cara Bapak merangkul semua elemen masyarakat mulai dari yang terkecil sekalipun.. Bapak khan tentara,, jadi saya yakin Bapak bisa bersikap tegas sama bawahan2 Bapak yang 'dodol' itu.. disingkirin aja mereka biar gak jadi sampah negara..
terima kasih.. :)”
Atau surat dari seseorang berinisal N “Mohon dibantu membuat Indonesia yang kuat, bukan pencitraan diri yang kuat,”. Alex dalam akun twitternya @Alex_Junaidi menulis ”Tdk pernah bosan menyerukan keberagaman,”. Senada dengan Misha, yang menulis “Dear SBY, whatever people say about you, I think you RAWK!” (Yang Tersayang SBY, apapun yang orang katakana tentangmu, menurutku kamu KEREN!, red). Senada dengan mereka, Anon pun menulis “Mr. President, Heal our country PLEASE!!!” (Bapak Presiden, Tolong sembuhkan Negara kita!!!, red)
Beberapa isi surat juga mengungkapkan kekecewaan atas pemerintahan SBY. Seperti surat dari Pinandito, melalui akun twitternya @Pinandito15 ”Pak, punya nyali-kah anda untuk membubarkan organisasi2 penuh kekerasan yg selalu mengatasnamakan agama?”.
Atau surat dari Fajar, ”Saya berpesan agar bapak selalu ingat kepada rakyat kecil. Ingat, rakyat yang memilih Anda, bukan menteri,”. Reza bahkan mengutuk keras para pelaku korupsi ”Saran saya, setiap orang yang berkorupsi dihukum MATI,”
Setiap penulis surat memang bebas untuk menyuarakan aspirasinya disini. Surat-surat yang terkumpul nantinya akan di scan dan diupload dalam situs resmi Letters To President www.letterstopresident/posterous.com. Setiap orang yang mengakses situs ini akan mengetahui bahwa masih banyak masyarakat yang masih peduli permasalahan sosial Negara. “Selain ke Presiden, tujuannya kita bilang ke masyarakat sendiri bahwa ada yang peduli masalah ini, dengan cara kita scan semua suratnya dan kita tampilkan di website, dan semua orang bisa liat dan mbaca entry-entry surat ini. Bahwa masih ada yang peduli tentang masalah ini, katakanlah kita ngomong ke ekstremis-ekstremis yang mengatasnamakan agama, kalian punya musuh, kami gak diam melihatnya. Kami juga pengen ngomong ke orang-orang minoritas yang didiskriminasi itu bahwa masih ada yang peduli sama kalian, kalian gak sendirian. Walaupun kami mayoritas, tapi kami ikut merasa sedih,” ungkap Ines.

Disampaikan Langsung Kepada SBY
Surat yang terkumpul hingga saat ini adalah sekitar 250 surat. Pada saat konser Letters To President, 15 Mei lalu, jumlah surat yang terkumpul sekitar 153 surat, belum termasuk surat-surat yang melalui email. Surat-surat yang terkumpul akan disampaikan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Soesilo Bambang Yudhoyono. Hingga saat ini, para panitia masih mengusahakan cara termudah untuk menyampaikannya langsung kepada Presiden. Pada awalnya panitia merencanakan untuk menyampaikannya tanggal 17 Agustus 2011 nanti. ”Rencananya nyerahin pas acara 17 Agustus,” ungkap Yudith. Ines pun menimpali ”Sebenarnya gak tanggal 17, itu hanya simbolis. Toh tanggal 17 pasti ada upacara kemerdekaan gitu, pasti banyak banget ceremonial, jadinya gak mungkin. Kita emang lagi cari jalur yang paling deket ke Presidennya. Kami memang punya beberapa kontak kesana,”. Ditambahkan lagi oleh Putri, bahwa salah seorang staf Presiden urusan aspirasi masyarakat bersedia membantu. ”Ada biro-biro yang nangani urusan masyarakat, tapi mereka akan tetep nerima surat ini, sudah ngobrol dengan temen-teman yang bekerja disana, mereka siap mbantu,” ujar Putri. Bagaimanapun, para penitia tetap mengupayakan agar surat-surat tersebut dibaca langsung oleh Bapak SBY.

Kota Lain Segera Menyusul?
Setelah konser Letters To President pada 15 Mei lalu, semakin banyak masyarakat yang tertarik dan akhirnya mengirimkan surat melalui email maupun twitter. Beberapa orang bahkan mengusulkan agar diadakan acara serupa di kota lain, seperti di Surabaya maupun Jakarta. Hanya saja, lagi-lagi biaya menjadi kendala utama dalam masalah ini. Bagi keempat perempuan muda ini, mereka sebenarnya ingin mengadakan acara serupa di kota lain, akan tetapi mungkin untuk saat ini masih belum bisa. Mereka hanya memberi kebebasan kepada para pemuda/i dari kota-kota lain tersebut untuk mengadakan acara yang sama. ”Ada beberapa yang nanya apa juga diadain di kota lain jadi orang gak perlu susah-susah ngirimin surat.. ato via email.. ada beberapa yang pengen ngadain di Jakarta ato Surabaya cuma masi belum tau karena ide2 ini khan dari temen-temen di Jogja,” ujar Tata. Ines pun menambahkan ”Kalo misalnya ada inisiatif dari kota lain yang pengen ngadain ya silakan, tapi kalo misalnya kita yang kesana and ngadain waaaa...” ujarnya sambil tertawa. Sejauh ini menurut Tata, Jakarta kemungkinan besar akan segera mengadakan acara serupa, tinggal menunggu realisasinya.

-Sani-






.

Selasa, 03 Mei 2011

curhatku kepada Sang Penguasa

Dear God,,

Aku tahu aku salah,, aku sadar apa yang terjadi sekarang mungkin akibat kesalahanku di masa lalu,, yach walaupun aku gak tahu pasti kesalahan yang mana.. because i've done a lot of stupid mistakes.. but,, bagaimanapun aku tetap berhak untuk bahagia khan?? Jadi tolong,, kali ini aku ingin bahagia.. Jujur,, aku sudah lelah atas semuanya.. lelah atas cinta dan kebimbangan.. aku tahu aku kesannya gak bersyukur blas atas apa yang Kau beri dalam hidupku.. Aku tetap berterimakasih atas semuanya,, semua yang telah Kau berikan,, semua kepahitan,, semua senyuman yang pernah ada dalam hidupku.. Kali ini hidupku sedikit berbeda,, jujur aku masih belum paham mengapa aku yang Kau pilih untuk merasakan semua ini?? Apakah maksud di balik semua ini, My Lord?? sekarang aku pun tidak mampu menolong diriku sendiri,, help me ya My Lord,, aku sendiri sudah bingung apa yang sebaiknya aku lakukan.. aku bener-bener buntu,, kebingunganku,, kebuntuanku,, kebahagiaan sekaligus kesedihanku ini sudah terjadi selama tiga minggu.. udah lama,, mangkanya aku semakin depresi Ya Rob.. gw mesti gimana?? gw gak pernah kayak gini sebelumnya.. gw bingung!!!!!

Selasa, 12 April 2011

strange foreign beauty

is it true that everyone can be someone else ?? there's always a percent possibility of being someone else ? let's think then,, do you ever feel strange with your self ? do you ever feel 'no this can't be true, this can't be real, it's absurd, it's ridiculous, something's wrong'.. and then you keep saying 'i never thought that i could be like this, i never thought that this could happen to me, if i could turn back the time, but i couldnt, God what am i suppose to do then ? i lost my strength, my direction, and control, i dont want to be the other person, the other personality, i just want to live my life to the fullest,, but.. this is outrageous, i just can't believe this is even real'..

confusing isn't it ? everytime you try to be a straight, a good person, there's always challenges, temptations, trials.. do you dare to challenge your self ? to be someone 'different'? someone that might be hated by most people ? someone strange ? someone that might be alienated ?

Jumat, 21 Januari 2011

Alone

Here i am alone,well i always alone actually.. But that's ok,as long as i'm alive and i can breathe the fresh air,i'm still thankful.. I dont mind being alone,, because being with someone is a tragedy hahaha..Why should i think of a man if he only makes me cry?? I'd better thinkin about my money,my life,my family n bla bla bla

dumb dumb

a acted a little bit dumb today.. hahaha.. i went to "rumah cantik citra" for having body scrub treatment.. i brought all my Citra's products that i'd kept... ternate oh tidore begitu nyampe disana sudah gak berlaku lagi bo' !!! harus beli products disana senilai dengan harga treatment,, ya sudin deh akhirnya dengan sedikit berat hati membeli products citra... hadeuuuu pengeluaran tambahan nih....

and then perjalanan dilanjutkan ke graha pena,, cuma bentar doank naruh kupon and ambil merchandise.. mau sekalian lunch disana tapi gak jadi.. biznya gak nyaman,, tempat maem di parkiran lak yo gumbul mbekk debu2 seh... hadeuuuuuuu....

tujuan ke3 ke petra togamas... i had lunch there,, fried rice,, but.. fried rice nya dialasi krupuk buesarrr,, jadinya malah gak enak ngambil the sego goreng,, udah gitu bunyi klotak klotek lagi.. wes wes.... :| bis gitu beli milk tea tong tji... harganya 4rb,, but i paid with a thousand rupiah.. trus mbaknya biolang
"mbak harganya 4rb"...
"Lha iya mbak ini saya bayar 1rb,, logam 1rb"..
"Tapi mbak harganya khan 4rb"
"Lha iyo mbak,, ini uang logam 1rb"
"Mbak.. harganya 4rb"
"Iyo mbak.. ini khan uang logam seri.......... Astaghfirullah,, iyo seh... sori2 sori2 mbak... "

dasar gw dodol,, udah tau harganya 4rb ya gw mbayar 1rb... Aaaaaakkkkkhhhhhhh langsung kaburrrrrrrr ajaaaaa...... isiiiiiinnnnnnnn