Selasa, 29 November 2011

aku dan hijab

Dear... sudah hampir sembilan bulan.. tidak terasa memang dan ternyata aku juga mampu bertahan.. Bertahan dengan segala tekanan dan omongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai dari omongan yang positif hingga negatif.. mulai dari tekanan yang menyenangkan (memang tekanan ada yang menyenangkan???) hingga tekanan yang membuatku jatuh sekalipun.. Well, straight to the point aja yah.. Aku 'panas' jika ada orang yang mempertanyakan orang atas hijabku.. Hello,, who the hell are you?? Awalnya aku tidak peduli apa yang orang katakan atas diriku tetapi jujur lama-lama aku jenuh dan capek.. Apalagi jika omongan mereka sudah menyangkut agama.. What the FUCK!!! do you think that you're the right person who can judge me whether i am right or wrong?? Belum tentu juga keyakinanmu lebih baik dariku.. God knows what i'm doing in this world.. God knows whether i am right or wrong.. God knows that i'm still searching for my self.. God knows I was lost,, maybe still lost.. god knows everything.. God knows what's best of me.. So,, if there's a question about 'why did you wear a hijab?' because my family asked me to wear it.. but i don't blame them either because i know they want me to be a better person.. and if there's a question 'why do you still wear it then?'.. Nah,, itu dia yang tidak bisa aku jawab.. But,, after 9 months.. i feel nothing.. Bahkan aku merasa menjadi orang bodoh karena tidak bisa menjadi diriku sendiri,, maksudku secara penampilan.. Dan aku malas mendengar ocehan orang-orang yang tidak berhak yang mengejudge ku dengan hijabku.. Aku belum berhijab!!! Aku pasti berhijab,, someday entah kapan.. Ketika keinginan itu memang dari diriku sendiri,, bukan karena ingin membahagiakan orang.. dan semoga itu sebelum aku mati..

Rabu, 02 November 2011

Aku masih ingat statusnya di hari Minggu pagi.. 'It has to be a great Sunday'.. Sang gadis kecil menyambut mentarinya dengan penuh semangat dan keyakinan.. Dia menyegerakan diri untuk mempercantik dirinya pagi itu.. Hitam dan merah tetap menjadi pilihannya,, dua warna yang membuatnya percaya diri.. Dia agak ribet mengenakan satu-satunya pasmina yang dia punya.. Berkaca,, hal terakhir yang dilakukannya sebelum melaju dengan Revo merahnya.. Hujan tiba-tiba menyambutnya dan dia pun harus menunggu hingga reda.. Nampaknya hari pun sedang bersahabat dengannya..hujan reda dan dia pun berangkat ke pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari kosnya.. Dia sudah janjian dengan seorang teman dari Surabaya. Mereka pun bercanda dan tertawa tanpa menghiraukan beberapa pandangan mata hanya karena mendengar 'bahasa asing', bahasa Suroboyoan.. Setelah beberapa jam,, dia pun berpamitan.. Sebuah kacamata dibelinya hari itu,, menggantikan kacamatanya yang lama yang menurutnya 'make me look older'.. Sesaat setelah sampai di kos,, seorang teman dari Bandung menghubunginya.. Mereka pun sepakat untuk bertemu di sebuah mall.. Sang teman akan memperkenalkannya dengan teman-teman lain,, teman-teman baru yang mungkin bisa mencerahkan harinya.. Sedikit touch up,, dia pun kembali melaju.. Jalanan itu belum terlalu dihafalnya,, dia pun kesasar.. Kesasar di Jakarta cukup menyebalkan,, karena mencari arah putar balik sangatlah susah.. Selang beberapa lama,, dia pun berhasil kembali ke jalan semula.. Mall Taman Anggrek,, itulah tempat yang dia tuju.. Setelah memarkir motornya,, dia pun harus berjalan cukup jauh.. Perasaan dag dig dug menghampirinya.. Perasaan yang selalu muncul setiap dia akan bertemu dengan orang baru.. Dia bukanlah gadis supel yang dengan mudahnya membaur bersama orang baru.. Dia juga bukan gadis yang dengan mudahnya membuka sebuah percakapan.. Dia pun akhirnya bertemu dengan temannya,, Mereka saling bertegur sapa.. Sang teman pun segera mengenalkannya dengan dua teman lain, laki-laki dan perempuan. Nampaknya, sebelum sang gadis kecil datang, mereka telah terlibat sebuah pembicaraan serius.. Sang gadis pun hanya bisa mendengarkan sembari mengutak atik BBnya.. Setelah beberapa lama, semakin banyak teman lain yang datang.. Lagi-lagi sang teman memperkenalkan mereka kepada si gadis kecil. Sang gadis pun berupaya menghafalkan nama mereka satu persatu. Ada tujuh orang saat itu,, sang teman, dirinya, dan lima orang lainnya yang dua di antaranya berpasangan. Mereka menghabiskan sore itu dengan bercanda dan mengobrol bersama.. Menjelang malam,, mereka pun mampir untuk makan malam di sebuah resto andalan anak muda. Dilihatnya salah seorang gadis mendekati sang teman. Dengan mesra sang gadis itu pun menggandeng tangan sang teman. Mereka pun berjalan mesra layaknya sepasang kekasih. Sang gadis kecil pun hanya bertanya-tanya saat itu 'Apa mereka sedang pdkt ya?'.. Sang gadis kecil pun tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri.. Dia juga enggan mengganggu sang teman.. Disitu dirinya sudah sedikit kecewa karena merasa tidak dihiraukan.. Untung saja ada seorang gadis lain yang langsung merasa akrab dengannya. Panggil saja gadis lain itu dengan sebutan Gadis. Hingga memasuki ruang resto, sang gadis tetap menggenggam erat lengan sang teman, bahkan terkesan tidak ingin dilepasnya. Saat duduk di kursi di resto pun sang gadis dengan lagak 'cukup sopan' langsung menggeser posisi sang gadis kecil yang kala itu duduk bersebelahan dengan sang teman. Sang gadis kecil pun hanya terdiam.. Dia sudah semakin bete melihat tingkah laku mereka. Selama duduk pun, tidak henti-hentinya mereka mengumbar kemesraan melebihi pasangan yang benar-benar berpacaran. Raut wajah bete semakin ditunjukkan oleh sang gadis kecil,, dia berusaha menutupinya dengan terus bergaul dengan Gadis. Dalam hati sang gadis kecil bertanya.. 'Bukankah di komunitas ini hanya dia yang satu-satunya gw kenal? Kenapa sekarang malah ngumbar kemesraan di depan gw sih? Emangnya gw kesini cuma mau liat kemesraan mereka doang apa? Lah kenapa gw jadi dicuekin gini.. Haduhhh.. untung aja ada si Gadis di sebelah gw yang at least bisa ngajak gue ngobrol n poto2..' Keluar dari resto itu, sang gadis kecil tetap bersama Gadis. Mereka terus mengobrol bersama.. Setidaknya, sang gadis kecil sudah sedikit terhibur walau dalam hati dia masih merasa sebal dengan pemandangan yang ada di depannya, sang teman dan gadis lain yang terus aja nggak lepas satu sama lain.. Sayang,, tiba-tiba Gadis pun berpamitan pulang dan sang gadis kecil pun semakin 'soliter'.. Dia berusaha untuk jalan di depan pasangan yang membuatnya sebal itu.. 'Setidaknya kalo jalan di depan gw nggak perlu ngliat'.. Sang gadis kecil pun mengajak ngobrol si Pria, yang notabene teman si gadis lain.. Itupun hanya sebatas obrolan standart.. Merasa kurang nyaman dengan lingkungan yang dilihatnya,, sang gadis kecil langsung melancarkan aksi 'soliter' mengutak atik BBnya.. 'At least this help me!' ujarnya pelan.. Tiba saatnya mereka berpamitan.. dan yah,, nampaknya tawaran sang gadis kecil sebelum makan di resto sudah tidak berlaku.. 'Ya sudahlan,, mending gw pulang aja'.. Mereka bersalaman.. Dengan mencoba untuk tersenyum,, sekalipun senyuman tidak ikhlas mereka berpamitan.. Ternyata,, mereka tetap harus melewati jalanan dan jembatan yang sama.. mereka semua berjalan di depan sang gadis kecil.. Apesnya,, lagi-lagi pemandangan 'kemesraan berlebihan atau dibuat2' itu harus tepat di hadapannya.. Sebal.. Sebal.. dan Sebal.. itulah yang dirasakannya.. Untung saja, sang gadis kecil harus berbelok ke kanan sementara yang lainnya tetap berjalan lurus.. 'Aku balik dulu yah!' ucapnya sambil berlalu.. Tak dihiraukannya sang teman berkata.. 'hati-hati'.. Sang gadis kecil pun tenggelam dalam rasa sebal dan kecewa.. 'Nggak lagi-lagi ngikut.. Ogah!!!'..